Banyak orang menganggap limbah logam hanyalah barang rongsokan tanpa nilai, padahal sebagian justru memiliki harga jual yang menggiurkan. Dalam dunia industri maupun rumah tangga, ada jenis-jenis logam tertentu yang sering terbuang begitu saja karena kurangnya pengetahuan tentang potensinya.
Padahal, jika dikelola dengan benar, limbah logam ini bisa menjadi sumber pemasukan sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan. Artikel ini akan membahas lima jenis limbah logam yang kerap diremehkan, namun sebenarnya bernilai tinggi di pasaran.
Dengan mengenalinya, Anda bisa memanfaatkannya secara optimal dan mengubah “sampah” menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
1. Tungsten Carbide

Tungsten carbide adalah salah satu limbah bernilai tinggi yang sering terabaikan. Bahan ini biasa ditemukan pada insert bubut, mata bor, endmill, hingga gigi mesin bor tambang. Secara fisik, tungsten carbide berwarna abu-abu gelap, terasa berat, dan jauh lebih keras dibanding baja biasa. Kandungan unsur tungsten yang langka membuat harga limbah logam ini tinggi, apalagi jika dipadukan dengan kobalt sebagai binder.
Daur ulangnya dilakukan dengan menghancurkan potongan menjadi bubuk, memurnikannya, lalu menyintesis ulang. Untuk memaksimalkan nilai jual, kumpulkan tungsten carbide bekas secara terpisah, bersihkan dari minyak atau kotoran, dan jual ke pengepul khusus. Dengan pengelolaan tepat, limbah logam ini bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan.
2. HSS (High Speed Steel)

HSS adalah jenis limbah logam paduan tinggi yang banyak digunakan pada mata bor, reamer, tap, dan gergaji. Komposisinya mengandung tungsten, molibdenum, vanadium, dan kromium, membuatnya tahan panas dan aus. Banyak orang menganggap HSS bekas hanyalah besi rongsok, padahal nilainya lebih tinggi dari baja biasa.
Proses daur ulangnya melibatkan pencacahan dan peleburan ulang, dengan pemisahan material non-logam terlebih dahulu. Untuk memudahkan penjualan, pisahkan limbah logam HSS dari jenis logam lain, hilangkan holder plastik, dan kumpulkan dalam jumlah banyak. Mengelola HSS bekas secara terorganisir tidak hanya menambah pemasukan, tetapi juga membantu menjaga pasokan material strategis.
3. Tantalum

Tantalum adalah limbah logam langka yang banyak ditemukan pada kapasitor elektronik dan peralatan semikonduktor. Walau jumlahnya kecil di tiap unit, akumulasi dari limbah elektronik bisa menghasilkan nilai jual tinggi. Tantalum sangat dicari di industri elektronik, medis, hingga militer, sehingga harga limbah logam ini stabil tinggi.
Namun, pemulihan tantalum memerlukan proses kimia kompleks dan biasanya dilakukan oleh recycler tersertifikasi. Jika mengelola limbah elektronik, pisahkan komponen tantalum dan simpan untuk dijual ke pengepul resmi. Jangan mencoba memproses sendiri karena berisiko tinggi. Dengan jalur yang benar, limbah logam tantalum bisa menjadi sumber keuntungan besar.
4. Filamen (Tungsten dari Lampu & Tabung)

Filamen tungsten dalam bohlam pijar, lampu halogen, dan tabung vakum juga termasuk limbah logam bernilai. Meski setiap bohlam hanya mengandung sedikit tungsten, pengumpulan massal dari pabrik atau gudang limbah menghasilkan jumlah signifikan.
Filamen memiliki warna kelabu metalik dan sangat padat. Untuk pemulihan, pisahkan kaca dari kawat tungsten, hindari mencampur dengan lampu CFL yang mengandung merkuri. Limbah logam ini kemudian dilebur atau diolah menjadi bahan baku tungsten baru. Jika dikumpulkan dalam jumlah besar, filamen bekas bisa menjadi sumber tungsten murah dan menguntungkan.
5. Superalloy & Scrap Berbasis Cobalt/Nickel

Superalloy seperti Inconel, Hastelloy, dan paduan berbasis cobalt/nickel adalah limbah logam bernilai tinggi yang sering muncul dari industri turbin, kapal, atau alat berat. Kandungan nikel, kobalt, dan kromium di dalamnya membuat harga scrap ini jauh di atas baja biasa.
Proses daur ulang memerlukan peleburan terkontrol dan pengolahan di pabrik khusus. Untuk mengoptimalkan harga, pisahkan limbah logam superalloy dari jenis logam lain, beri label atau catatan jenisnya, dan jual ke pengepul yang berpengalaman menangani material paduan tinggi. Nilai ekonominya besar karena material ini mahal dan sulit diproduksi dari bahan mentah.